Senin, 17 Agustus 2015

Tata Ulang Pemukiman Penduduk Tepi Sungai

                                                                
                                Pembangunan terus meningkat. Kalimat tersebut memang sudah tidak asing lagi didengar, tapi sebenarnya hal itu mempunyai dampak yang sangat besar. Kadang hanya terlintas dalam pendengaran dan tidak di perdulikan lagi dampak apa yang selanjutnya akan terjadi. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Dalam kenyataannya semua orang akan berjuang untuk dapat bertahan hidup dalam arti mendapat tempat tinggal untuk berlindung. Bagi orang kaya tidak menjadi masalah besar dalam memperoleh tempat tinggal yang layak karena kecukupan ekonomi, tapi sebaliknya berdampak besar untuk orang miskin yang tak mampu mendapat tempat tinggal yang layak. Yang miskin hanya bisa berusaha semaksimalnya dalam mencari tempat tinggal, bahkan di tempat-tempat yang tak layak sekalipun. Dan rata-rata bangunan yang marak dibangun dikota-kota hanya untuk kepentingan khalayak atas. Mereka kurang memperhatikan keadaan penduduk miskin yang kekurangan lahan tempat tinggal. Pemerintah memang sedang berusaha dan yang pasti tak secepat yang dibayangkan. Disini akan diangkat tulisan yang memuat tentang pemukiman penduduk di tepi Sungai.
                                Semua orang pasti sudah tahu bagaimana keadaan di tepi sungai. Selalu terlintas dalam pikiran kita hal-hal yang kotor dan sangat buruk dampaknya bagi kesehatan masyarakat yang berada disekitar sungai. Berbicara soal keadaan di sekitar sungai, pasti terlihat tidak indah ketika kita melihat ada beberapa rumah gubuk yang dibangun oleh masyarakat sekitar karena perekonomian mereka yang sangat minim.


Terlihat sangat jelek, tetapi sebenarnya mereka terpaksa harus membangun rumah-rumah gubuk itu. Bahkan yang seharusnya pemerintah telah menetapkan jarak 15 meter dari sungai untuk membangun rumah tapi yang kita lihat kenyataannya hingga di dekat tepi sungai pun masih banyak rumah-rumah gubuk didirikan.



Padahal sebenarnya dampak rumah yang ada di sekitar itu sangat banyak yang berbau negatif. Baik bagi diri mereka sendiri, orang-orang sekitar bahkan mahluk di seluruh kota.
                                Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu masyarakat pemukiman tepi sungai misalnya dimulai dari inovasi kita dalam merenovasi pemukiman mereka menjadi rumah yang kokoh dan cukup layak untuk dihuni.


Tidak sendiri, dalam merenovasinya kita membutuhkan seseorang atau organisasi yang mau ikut, menolong dan membantu dalam pengerjaannya dan merealisasikan hal tersebut. Meskipun rumah yang sederhana tapi tetap mampu memenuhi kehidupan yang layak dan sehat.
                                Orang-orang yang tinggal di tepi sungai, dekat dengan sungai, pasti mereka selalu bergantung dengan sungai misalnya dalam mencuci pakaian mereka, bahkan yang lebih parahnya mereka bisa saja membuang sampah ke sungai.


Sampah-sampah tersebut akan menumpuk dan dampak selanjutnya yang akan terjadi bagaimana jika terjadi hujan lebat? Sungai pasti akan meluap dan akan terjadi banjir mengakibatkan rumah-rumah disekitar banjir akan terendam. Hal-hal tersebut sebenarnya dapat merugikan mereka. Jadi dalam hal ini orang-orang yang dibutuhkan dalam membangun pemukiman ini mampu mengubah pola pikir mereka dari hal yang buruk menjadi lebih baik. Contohnya mereka membangun sebuah TPS (tempat pembuangan sampah) di dekat pemukiman mereka dan dari sana mereka akan mengubah kebiasaan buruk dan menyelamatkan lingkungan mereka sendiri. Jika semua terealisasi, masyarakat seterusnya akan mampu hidup sehat karena sudah terbiasa.

                                Inovasi ini memang perlu untuk dilakukan di banyak banyak tempat. Memang tidak cepat dalam merealisasikannya, tapi perlahan diubah dan pasti. Meskipun dalam kenyataannya hal ini tidak mampu untuk menyeimbangi kalangan atas, tapi setidaknya mampu menaikkan taraf hidup orang-orang bawah. Keperdulian dalam menolong rumah warga tepi sungai dan membuat tempat pembuangan sampah justru mampu berdampak positif bagi diri kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar